Bahaya Mengikuti Jalan Ahli Bidah
Bahaya Mengikuti Jalan Ahli Bid’ah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Syarhus Sunnah karya Imam Al-Barbahari Rahimahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A Hafidzahullah pada Rabu, 21 Jumadil Awal 1447 H / 12 November 2025 M.
Kajian Islam Tentang Bahaya Mengikuti Jalan Ahli Bid’ah
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti arus, ke mana arus berjalan. Mereka adalah pengikut hawa nafsu dan hamba dunia, maka yang demikian sangat jauh dari agama.
Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman:
…وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ…
“Dan tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Al-Kitab, melainkan setelah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 19).
Perselisihan ini terjadi setelah datangnya keterangan dan ilmu. Hal ini terjadi karena sikap melampaui batas dan kedengkian di antara mereka. Mereka adalah ulama su’ (ulama yang buruk), yaitu orang-orang yang tamak terhadap dunia dan ahli bid’ah.
Maka, Imam Al-Barbahari Rahimahullah mengingatkan bahwa tidak boleh bagi siapapun di antara kaum Muslimin untuk mengikuti orang-orang tersebut. Mereka adalah orang-orang yang menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang sangat murah, menjual agama mereka, dan berfatwa sesuai dengan pesanan pengikut hawa nafsu.
Mereka berfatwa tetapi tidak mengambil ilmu dari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka menyelisihi Kitabullah dan menyelisihi Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di semua bab agama, baik itu bab Asma’ wa Shifat, bab Al-Wa’du wa Al-Wa’id—di mana kelompok-kelompok tersesat dalam hal ini, seperti:
- Al-Khawarij: Kelompok yang mengafirkan pelaku dosa besar dan meyakini mereka kekal di neraka tidak akan keluar selama-lamanya, meskipun mereka masih punya tauhid. Mereka meyakini siapapun yang masuk neraka tidak akan keluar selama-lamanya.
- Al-Murji’ah: Kelompok yang mengatakan bahwasanya amal itu bukan bagian dari iman.
- Al-Qadariyyah: Kelompok yang mengingkari takdir Allah ‘Azza wa Jalla, yang mengatakan bahwasanya Allah tidak punya campur tangan dalam perbuatan manusia.
Mereka adalah orang-orang yang bodoh dan jauh dari ilmu. Para ulama mengatakan bahwa sesungguhnya ahli bid’ah bukanlah orang yang berilmu. Meskipun mereka punya ilmu, tetapi ilmunya adalah ilmu yang rusak dan merusak, sehingga mereka tidak terhitung sebagai ulama. Meskipun mereka banyak berbicara, banyak menulis, dan banyak mengarang kitab, ilmu yang mereka sebarkan adalah ilmu yang menyelisihi Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu berdoa dan mengajarkan kepada kita semua untuk berlindung diri dari ilmu yang tidak bermanfaat. Beliau berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دُعَاءٍ لَا يُسْمَعُ
“Ya Allah … aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak merasa puas, dan dari doa yang tidak tidak dikabulkan.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
Ilmu yang tidak bermanfaat ini berbahaya bagi orang yang memilikinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang ahli ahwa (pengikut hawa nafsu): “Tidaklah mereka berselisih kecuali setelah datang kepada mereka keterangan ilmu.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 19).
Ayat ini turun terkait orang-orang Yahudi yang mengetahui tentang kebenaran Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, mengetahui tanda-tanda kenabian yang tertulis dalam kitab Taurat. Sebagian mereka beriman, seperti Abdullah bin Salam, dan yang lain mengingkari serta mendustakan.
Sikap melampaui batas maknanya bahwa mereka sebenarnya tahu kebenaran tetapi tidak ingin mengamalkannya. Mereka terus-menerus berada di atas kebatilan meskipun hujah telah ditegakkan kepada mereka.
Perselisihan terjadi di antara Ahli Kitab. Di antara mereka ada yang beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan sebagian yang lain mengingkari kenabian beliau. Padahal, sifat-sifat dan tanda-tanda kenabian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah jelas disebutkan dalam kitab Taurat dan Injil.
Ketika mereka melihat tanda-tanda tersebut, sebagian beriman dan sebagian tetap di atas kekufurannya karena hasad. Mereka tidak ingin beriman kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena beliau bukan dari golongan mereka, bukan dari Bani Israil, melainkan orang Arab.
Bahkan, sebagian kabilah Arab dari kabilah Quraisy juga banyak yang mengingkari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam karena kesombongan. Mereka sebenarnya mengetahui bahwa Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sebelum diutus menjadi Nabi, adalah Ash-Shadiq Al-Amin (orang yang sangat jujur dan sangat terpercaya), tetapi karena kesombongan, mereka mengingkari ajaran yang dibawa oleh Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Banyak di antara ahli bid’ah yang mengetahui kebenaran. Mereka tahu bahwasanya apa yang mereka yakini menyelisihi kebenaran, tetapi karena sikap keras kepala dan sombong, mereka terus mengingkari kebenaran tersebut.
Sebagian lagi mengetahui kebenaran tetapi tidak mengikutinya, meskipun mereka tidak melawan kebenaran tersebut, tetapi mereka tidak menolongnya. Kebenaran ini sudah nampak bagi banyak manusia, tetapi hidayah berada di tangan Allah ‘Azza wa Jalla. Dan sebagian lagi karena sombong, mereka enggan untuk mengikuti kebenaran, walaupun mereka tahu bahwa kebenaran itu ada pada Al-Haq.
Kepatuhan pada Kebenaran dan Jaminan Allah
Kemudian, Imam Al-Barbahari Rahimahullah mengatakan, “Ketahuilah bahwasanya akan terus ada sekelompok manusia, akan terus ada golongan yang berada di atas kebenaran, di atas Al-Haq, Allah memberi petunjuk kepada mereka.”
Hal ini disebabkan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berjanji akan menjaga agama ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr [15]: 9).
Selama Al-Qur’an masih ada di tengah-tengah manusia, Islam ini akan tetap ada. Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjamin akan terus ada satu kelompok atau satu golongan dari umat ini yang berada di atas kebenaran. Orang-orang yang menyelisihi dan tidak membantu mereka tidak akan membahayakan mereka.
Kelompok ini akan terus mengajak manusia, memberi petunjuk, dan menerangkan kebenaran ini kepada orang lain. Allah akan menghidupkan sunnah melalui mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin Islam, Al-Qur’an, dan sunnah akan terus ada sampai menjelang Hari Kiamat.
Maka, pengikut sunnah, orang-orang yang membawa bendera sunnah, akan terus ada juga sampai menjelang Hari Kiamat. Kelompok ini akan terus ada sampai muncul angin yang bertiup yang tidak ada seorang pun yang memiliki iman kecuali akan meninggal ketika menghirup angin tersebut.
Kelompok inilah yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan dalam firman-Nya, ketika menyebutkan bahwasanya manusia akan berselisih setelah datang kepada mereka kebenaran:
فَهَدَى اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ
“Maka Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan izin-Nya.” (QS. Al-Baqarah [2]: 213).
Mereka adalah orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dari perselisihan-perselisihan manusia.
Bagaimana pembahasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Mari turut membagikan link download kajian tentang “Bahaya Mengikuti Jalan Ahli Bid’ah” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Jazakumullahu Khairan.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55795-bahaya-mengikuti-jalan-ahli-bidah/